BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kimia merupakan
ilmu kehidupan. Fakta-fakta kehidupan, seperti tumbuhan, manusia, udara,
makanan, minuman, dan materi lain yang sehari-hari digunakan manusia dipelajari
dalam Kimia. Kimia sangat erat kaitannya dengan kehidupan. Latar belakang makalah ini adalah Larutan
berdasarkan daya hantar listriknya terbagi atas
dua yaitu larutan elektrolit dan non-elektrolit.zat –zat elektrolit dibagi
menjadi dua kelompok yaitu elektrolit kuat dan elektrolit lemah.
B. Tujuan
Tujuan dari
pengamatan ini adalah untuk mengetahui apakah sebuah larutan merupakan larutan
elektrolit kuat, elektrolit lemah atau bahkan non-elektrolit.
BAB II
LANDASAN
TEORI
1.
Pengertian Larutan
Larutan merupakan campuran yang bersifat
homogeny,artinya masing-masing zat penyusunya tidak dapat dibedakan lagi secara
fisik.larutan berdasarkan daya hantar listriknya dibedakan menjadi dua yaitu
sebagai berikut :
1 .larutan elektrolit adalah larutan yang dapat
menghantarkan arus listrik.
2 .larutan nonelektronik adalah larutan yang
tidak dapat menghantarkan arus listrik.
Kemampuan elektrolit menghantarkan arus listrik dalam larutannya disebabkan
oleh adanya ion – ion yang dihasilkan dari reaksi ionisasi elektrolit dalam
air.
Semakin besar kemampuan elektrolit terionisasi, semakin banyak jumlah ion
yang dihasilkan dari reaksi ionisasi, maka akan semakin kuat daya hantar
listrik yang dihasilkan.
Elektrolit yang terionisasi
sempurna atau mendekati sempurna dan memiliki daya hantar listrik kuat disebut
elektrolit kuat, sedangkan elektrolit yang hanya terionisasi sebagian dan
memilliki daya hantar lemah disebut elektrolit lemah. Untuk membedakan larutan elektrolit kuat dan non
elektrolit, dilakukan uji elektrolit yaitu dengan mengalirkan arus listrik ke
dalam larutan. Perbedaan dapat dilihat dari menyala tidaknya lampu pada alat
uji atau ada tidaknya gas pada kedua elektroda yang digunakan.Larutan
elektrolit kuat menghasilkan gas pada kedua elektrodanya, dan dapat menyalakan
lampu. Larutan elektrolit lemah tidak
dapat menyalakan lampu, tetapi menghasilkan gelembung gas pada kedua elektrodanya. Larutan non elektrolit tidak dapat menyalakan lampu atau menghasilkan
gelembung gas pada elektroda.
1. ELEKTROLIT KUAT
Larutan elektrolit kuat adalah larutan yang mempunyai daya hantar listrik yang kuat, karena zat terlarutnya didalam pelarut (umumnya air), seluruhnya berubah menjadi ion-ion (a = 1).
Yang tergolong elektrolit kuat adalah:
- Asam-asam kuat, seperti : HCl, HCl03, H2SO4, HNO3 dan lain-lain.
- Basa-basa kuat, yaitu basa-basa golongan alkali dan alkali tanah, seperti: NaOH, KOH, Ca(OH)2, Ba(OH)2 dan lain-lain.
- Garam-garam yang mudah larut, seperti: NaCl, KI, Al2(SO4)3 dan lain-lain
2. ELEKTROLIT LEMAH
Larutan elektrolit lemah adalah larutan yang daya hantar listriknya lemah dengan harga derajat ionisasi sebesar: O < a < 1.
Yang
tergolong elektrolit lemah:
- Asam-asam lemah, seperti : CH3COOH, HCN, H2CO3, H2S dan lain-lain
- Basa-basa lemah seperti : NH4OH, Ni(OH)2 dan lain-lain
- Garam-garam yang sukar larut, seperti : AgCl, CaCrO4, PbI2 dan lain-lain
3.
NON ELEKTROLIT
Larutan non elektrolit
adalah
larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik, karena zat terlarutnya di
dalam pelarut tidak dapat menghasilkan ion-ion (tidak mengion).
Tergolong ke dalam jenis ini misalnya:
Tergolong ke dalam jenis ini misalnya:
- Larutan urea
- Larutan sukrosa
- Larutan glukosa
- Larutan alkohol dan lain-lain
2.
Membedakan
Larutan Elektrolit dan Larutan Non Elektrolit
a). Larutan elektrolit dapat menghantarkan listrik.
Hal ini untuk pertama kalinya diterangkan oleh Svante August Arrhenius(1859-1927), seorang ilmuwan dari Swedia. Arrhenius menemukan bahwa zat elektrolit dalam air akan terurai menjadi partikel-partikel berupa atom atau gugus atom yang bermuatan listrik. Karena secara total larutan tidak bermuatan, maka jumlah muatan positif dalam larutan harus sama dengan muatan negatif.
Atom atau gugus atom yang bermuatan listrik itu dinamai ion. Ion yang bemuatan positif disebut kation, sedangkan ion yang bermuatan negatif disebut anion. Pembuktian sifat larutan elektrolit yang dapat menghantarkan listrik ini dapat diperlihatkan melalui eksperimen. Zat-zat yang tergolong elektrolit yaitu asam, basa, dan garam.
b). Larutan non elektrolit tidak dapat menghantarkan
listrik.
Adapun larutan non elektrolit terdiri atas zat-zat non elektrolit yang tidak dilarutkan ke dalam air tidak terurai menjadi ion ( tidak terionisasi ). Dalam larutan, mereka tetap berupa molekul yang tidak bermuatan listrik. Itulah sebabnya larutan non elektrolit tidak dapat menghantarkan listrik. Pembuktian sifat larutan non elektrolit yang tidak dapat menghantarkan listrik ini dapat diperlihatkan melalui eksperimen.
3.
Cara
Larutan Elektrolit Menghantarkan Arus Listrik
Pada tahun 1884, Svante Arrhenius, ahli kimia terkenal dari Swedia
mengemukakan teori elektrolit yang sampai saat ini teori tersebut tetap
bertahan padahal ia hampir saja tidak diberikan gelar doktornya di Universitas
Upsala, Swedia, karena mengungkapkan teori ini. Menurut Arrhenius, larutan
elektrolit dalam air terdisosiasi ke dalam partikel-partikel bermuatan listrik
positif dan negatif yang disebut ion (ion positif dan ion negatif) Jumlah
muatan ion positif akan sama dengan jumlah muatan ion negatif, sehingga muatan
ion-ion dalam larutan netral. Ion-ion inilah yang bertugas mengahantarkan arus
listrik.
” Larutan elektrolit
dapat menghantarkan listrik karena mengandung ion-ion yang dapat bergerak
bebas. Ion-ion itulah yang menghantarkan arus listrik melalui larutan”.
BAB III
PENGAMATAN
A.
ALAT & BAHAN
-
Baterai besar 2 buah
-
Kabel 1,50 Meter
-
Balon kecil
-
Elektroda 2 buah (Jika
tidak ada bisa menggunakan paku)
-
Cuka
-
Soda kue
-
Sabun colek
-
Garam
-
Gula
No
|
Bahan
Uji
|
Nyala
lampu
|
Gelembung
gas
|
Larutan
elektrolit
|
||||||
Terang
|
Redup
|
Tidak
menyala
|
Banyak
|
Sedikit
|
Tidak
ada
|
Kuat
|
Lemah
|
Non
elektrolit
|
||
1
|
Larutan
Asam Cuka
|
√
|
√
|
√
|
||||||
2
|
Larutan
soda kue
|
√
|
√
|
√
|
||||||
3
|
Larutan
Garam Dapur
|
√
|
√
|
√
|
||||||
4
|
Larutan
gula
|
√
|
√
|
√
|
||||||
5
|
Larutan
sabun
|
√
|
√
|
√
|
B. HASIL PENGAMATAN
C. PEMBAHASAN
Dari percobaan diatas maka kita dapat mengambil pambahasan bahwa,
larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan listrik Setelah
melakukan percobaan, saya mengelompokan larutan-larutan yang telah diuji
tersebut ke dalam beberapa golongan .
Dari hasil uji coba dan tabel di atas,
diperoleh data sebagai berikut :
1) Larutan Asam cuka termaksuk elektrolit lemah,
karena lampu tidak menyala dan gelembung gas yang dihasilkan sedikit.
2) Larutan soda kue ( Natrium Bikarbonat ) adalah
elektrolit lemah, karena ada gelembung tetapi lampu tidak menyala.
3) Larutan garam dapur adalah larutan elektrolit
kuat, karena selain terdapat banyak gelembung nyala lampu yang dihasilkan juga
terang.
4) Larutan Gula termaksud larutan elektrolit lemah
karena menimbulkan sedikit gelembung gas tetapi lampu tidak menyala.
5) Larutan sabun merupakan larutan non-elektrolit
karena gelembung gas tidak ada dan lampu juga tidak menyala.
BAB IV
PENUTUP
Ø Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan kita dapat mengambil
keputusan yaitu sebagai berikut :
1. Larutan berdasarkan daya hantar listrik terbagi
atas, larutan elektroolit dan non elektrolit.
2. Ciri – ciri larutan elektrolit adalah adanya
gelembung gas dan lampu menyala.
3. Ciri – ciri larutan non elektrolit lampu tidak
menyala dan tidak ada gelembung gas.
4. Berdasarkan kekuatan daya hantar listrik, laritan
dapat dibagi atas, elektrolit kuat, elektrolit lemah, dan non elektrolit.
5. Larutan NaCl yang dialiri
arus listrik memiliki banyak gelembung
dan lampu menyala terang. Ini menunjukkan bahwa larutan NaCl termasuk elektrolit
kuat.
Dapat disimpulkan
Juga bahwa suatu larutan akan dapat menghantarkan
listrik apabila larutan tersebut memiliki ion-ion yang bergerak bebas, tapi
apabila ion-ion berbentuk rapat dan kuat, sehingga tidak dapat bergerak bebas
maka larutan tersebut tidak dapat menghantarkan listrik. Arus listrik pada kawat penghantar merupakan electron sedangkan
arus listrik dalam larutan merupakan aliran muatan (ion-ion) dan HCL merupakan contoh dari
larutanelektrolit kuat.
Ø Saran
1.
Dalam melaksanakan praktikum kita
harus berhati - hati dalam melaksankan pengamatan agar hasilnya nanti tidak
salah atau adanya kekeriluan dalam pembacaan hasil praktikum.
2.
Pengamatan ini sangat penting
dengan tujuan agar kita dapat mengetahui larutan yang dapat menghantarkan
listrik dan tidak dapat menghantar listrik.
3.
Periksa alat uji elektrolit secara teliti, karena
alat uji yang tidak benar akan mempengaruhi hasi percobaan.
4.
Larutan yang diuji jika seperti air jeruk, air
kapur, dan air garam usahakan dengan mencampurkn air secukupnya, jangan terlalu
banyak ataupun terlalu sedikit.
5.
Lebih baik percobaan dilakukakan lebih dari 1 kali,
tujuannya untuk lebih meyakinkan atau memastikan terhadap hasinya.
6.
Bersihkan alat uji elektrolit supaya larutan yang
telah diujikan tidak lagi menempel pada elektroda.
7.
Usahakan menuangkan larutannya secukupnya saja agar
larutan yang akan diuji tidak tumpah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar