Powered By Blogger

Sabtu, 07 Juni 2014

Makalah Kimia : Larutan Elektrolit Dan Non Elektrolit

google.com

BAB I
PENDAHULUAN
A.      Latar Belakang
Kimia merupakan ilmu kehidupan. Fakta-fakta kehidupan, seperti tumbuhan, manusia, udara, makanan, minuman, dan materi lain yang sehari-hari digunakan manusia dipelajari dalam Kimia. Kimia sangat erat kaitannya dengan kehidupan.  Latar belakang makalah ini adalah  Larutan berdasarkan daya hantar listriknya terbagi atas dua yaitu larutan elektrolit dan non-elektrolit.zat –zat elektrolit dibagi menjadi dua kelompok yaitu elektrolit kuat dan elektrolit lemah.

B.   Tujuan
       Tujuan dari pengamatan ini adalah untuk mengetahui apakah sebuah larutan merupakan larutan elektrolit kuat, elektrolit lemah atau bahkan non-elektrolit.








BAB II
LANDASAN TEORI
1.    Pengertian Larutan
Larutan merupakan campuran yang bersifat homogeny,artinya masing-masing zat penyusunya tidak dapat dibedakan lagi secara fisik.larutan berdasarkan daya hantar listriknya dibedakan menjadi dua yaitu sebagai berikut :

1 .larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan arus listrik.
2 .larutan nonelektronik adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik.

Kemampuan elektrolit menghantarkan arus listrik dalam larutannya disebabkan oleh adanya ion – ion yang dihasilkan dari reaksi ionisasi elektrolit dalam air.

Semakin besar kemampuan elektrolit terionisasi, semakin banyak jumlah ion yang dihasilkan dari reaksi ionisasi, maka akan semakin kuat daya hantar listrik yang dihasilkan.
Elektrolit yang terionisasi sempurna atau mendekati sempurna dan memiliki daya hantar listrik kuat disebut elektrolit kuat, sedangkan elektrolit yang hanya terionisasi sebagian dan memilliki daya hantar lemah disebut elektrolit lemah. Untuk membedakan larutan elektrolit kuat dan non elektrolit, dilakukan uji elektrolit yaitu dengan mengalirkan arus listrik ke dalam larutan. Perbedaan dapat dilihat dari menyala tidaknya lampu pada alat uji atau ada tidaknya gas pada kedua elektroda yang digunakan.Larutan elektrolit kuat menghasilkan gas pada kedua elektrodanya, dan dapat menyalakan lampu. Larutan elektrolit lemah tidak dapat menyalakan lampu, tetapi menghasilkan gelembung gas pada kedua elektrodanya. Larutan non elektrolit tidak dapat menyalakan lampu atau menghasilkan gelembung gas pada elektroda.

1. ELEKTROLIT KUAT

       Larutan elektrolit kuat adalah larutan yang mempunyai daya hantar listrik   yang kuat, karena zat terlarutnya didalam pelarut (umumnya air), seluruhnya berubah menjadi ion-ion (a = 1).

Yang tergolong elektrolit kuat adalah:
  • Asam-asam kuat, seperti : HCl, HCl03, H2SO4, HNO3 dan lain-lain.
  • Basa-basa kuat, yaitu basa-basa golongan alkali dan alkali tanah, seperti: NaOH, KOH, Ca(OH)2, Ba(OH)2 dan lain-lain.
  • Garam-garam yang mudah larut, seperti: NaCl, KI, Al2(SO4)3 dan lain-lain
2.  ELEKTROLIT LEMAH

       Larutan elektrolit lemah adalah larutan yang daya hantar listriknya lemah dengan harga derajat ionisasi sebesar: O < a < 1.




Yang tergolong elektrolit lemah:

  -  Asam-asam lemah, seperti : CH3COOH, HCN, H2CO3, H2S dan lain-lain
  -  Basa-basa lemah seperti : NH4OH, Ni(OH)2 dan lain-lain
  -  Garam-garam yang sukar larut, seperti : AgCl, CaCrO4, PbI2 dan lain-lain

3. NON ELEKTROLIT
       Larutan non elektrolit adalah larutan yang tidak dapat menghantarkan arus listrik, karena zat terlarutnya di dalam pelarut tidak dapat menghasilkan ion-ion (tidak mengion).
Tergolong ke dalam jenis ini misalnya:

- Larutan urea
- Larutan sukrosa
- Larutan glukosa
- Larutan alkohol dan lain-lain

2.    Membedakan Larutan Elektrolit dan Larutan Non Elektrolit
a). Larutan elektrolit dapat menghantarkan listrik.

       Hal ini untuk pertama kalinya diterangkan oleh Svante August Arrhenius(1859-1927), seorang ilmuwan dari Swedia. Arrhenius menemukan bahwa zat elektrolit dalam air akan terurai menjadi partikel-partikel berupa atom atau gugus atom yang bermuatan listrik. Karena secara total larutan tidak bermuatan, maka jumlah muatan positif dalam larutan harus sama dengan muatan negatif.
       Atom atau gugus atom yang bermuatan listrik itu dinamai ion. Ion yang bemuatan positif disebut kation, sedangkan ion yang bermuatan negatif disebut anion. Pembuktian sifat larutan elektrolit yang dapat menghantarkan listrik ini dapat diperlihatkan melalui eksperimen. Zat-zat yang tergolong elektrolit yaitu asam, basa, dan garam.

b). Larutan non elektrolit tidak dapat menghantarkan listrik.

       Adapun larutan non elektrolit terdiri atas zat-zat non elektrolit yang tidak dilarutkan ke dalam air tidak terurai menjadi ion ( tidak terionisasi ). Dalam larutan, mereka tetap berupa molekul yang tidak bermuatan listrik. Itulah sebabnya larutan non elektrolit tidak dapat menghantarkan listrik. Pembuktian sifat larutan non elektrolit yang tidak dapat menghantarkan listrik ini dapat diperlihatkan melalui eksperimen.


3.    Cara Larutan Elektrolit Menghantarkan Arus Listrik
       Pada tahun 1884, Svante Arrhenius, ahli kimia terkenal dari Swedia mengemukakan teori elektrolit yang sampai saat ini teori tersebut tetap bertahan padahal ia hampir saja tidak diberikan gelar doktornya di Universitas Upsala, Swedia, karena mengungkapkan teori ini. Menurut Arrhenius, larutan elektrolit dalam air terdisosiasi ke dalam partikel-partikel bermuatan listrik positif dan negatif yang disebut ion (ion positif dan ion negatif) Jumlah muatan ion positif akan sama dengan jumlah muatan ion negatif, sehingga muatan ion-ion dalam larutan netral. Ion-ion inilah yang bertugas mengahantarkan arus listrik.

” Larutan elektrolit dapat menghantarkan listrik karena mengandung ion-ion yang dapat bergerak bebas. Ion-ion itulah yang menghantarkan arus listrik melalui larutan”.









BAB III
PENGAMATAN

A.  ALAT & BAHAN

-         Baterai besar 2 buah
-         Kabel 1,50 Meter
-         Balon kecil
-         Elektroda 2 buah (Jika tidak ada bisa menggunakan paku)
-         Cuka
-         Soda kue
-         Sabun colek
-         Garam
-         Gula

No
Bahan Uji
Nyala lampu
Gelembung gas
Larutan elektrolit
Terang
Redup
Tidak menyala
Banyak
Sedikit
Tidak ada
Kuat
Lemah
Non elektrolit
1
Larutan Asam Cuka






2
Larutan soda kue






3
Larutan Garam Dapur






4
Larutan gula






5
Larutan sabun






B.   HASIL PENGAMATAN



C.   PEMBAHASAN

Dari percobaan diatas maka kita dapat mengambil pambahasan bahwa, larutan elektrolit adalah larutan yang dapat menghantarkan listrik Setelah melakukan percobaan, saya mengelompokan larutan-larutan yang telah diuji tersebut ke dalam beberapa golongan .



Dari hasil uji coba dan tabel di atas, diperoleh data sebagai berikut :

1)          Larutan Asam cuka termaksuk elektrolit lemah, karena lampu tidak menyala dan gelembung gas yang dihasilkan sedikit.
2)          Larutan soda kue ( Natrium Bikarbonat ) adalah elektrolit lemah, karena ada gelembung tetapi lampu tidak menyala.
3)          Larutan garam dapur adalah larutan elektrolit kuat, karena selain terdapat banyak gelembung nyala lampu yang dihasilkan juga terang.
4)          Larutan Gula termaksud larutan elektrolit lemah karena menimbulkan sedikit gelembung gas tetapi lampu tidak menyala.
5)          Larutan sabun merupakan larutan non-elektrolit karena gelembung gas tidak ada dan lampu juga tidak menyala.







BAB IV
PENUTUP

Ø Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan kita dapat mengambil keputusan yaitu sebagai berikut :
1.      Larutan berdasarkan daya hantar listrik terbagi atas, larutan elektroolit dan non elektrolit.
2.     Ciri – ciri larutan elektrolit adalah adanya gelembung gas dan lampu menyala.
3.     Ciri – ciri larutan non elektrolit lampu tidak menyala dan tidak ada gelembung gas.
4.     Berdasarkan kekuatan daya hantar listrik, laritan dapat dibagi atas, elektrolit kuat, elektrolit lemah, dan non elektrolit.
5.   Larutan NaCl yang dialiri arus listrik memiliki banyak  gelembung dan lampu menyala terang. Ini menunjukkan bahwa larutan NaCl termasuk elektrolit kuat.

Dapat disimpulkan Juga bahwa suatu larutan akan dapat menghantarkan listrik apabila larutan tersebut memiliki ion-ion yang bergerak bebas, tapi apabila ion-ion berbentuk rapat dan kuat, sehingga tidak dapat bergerak bebas maka larutan tersebut tidak dapat menghantarkan listrik. Arus listrik pada kawat penghantar merupakan electron sedangkan arus listrik dalam larutan merupakan aliran muatan (ion-ion) dan HCL merupakan contoh dari larutanelektrolit kuat.


Ø Saran

1.      Dalam melaksanakan praktikum kita harus berhati - hati dalam melaksankan pengamatan agar hasilnya nanti tidak salah atau adanya kekeriluan dalam pembacaan hasil praktikum.
2.      Pengamatan ini sangat penting dengan tujuan agar kita dapat mengetahui larutan yang dapat menghantarkan listrik dan tidak dapat menghantar listrik.
3.      Periksa alat uji elektrolit secara teliti, karena alat uji yang tidak benar akan mempengaruhi hasi percobaan.
4.      Larutan yang diuji jika seperti air jeruk, air kapur, dan air garam usahakan dengan mencampurkn air secukupnya, jangan terlalu banyak ataupun terlalu sedikit.
5.      Lebih baik percobaan dilakukakan lebih dari 1 kali, tujuannya untuk lebih meyakinkan atau memastikan terhadap hasinya.
6.      Bersihkan alat uji elektrolit supaya larutan yang telah diujikan tidak lagi menempel pada elektroda.
7.      Usahakan menuangkan larutannya secukupnya saja agar larutan yang akan diuji tidak tumpah.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar